Memilih Bahagia atau Susah

Bahagiakan kehidupan di hari ini. Sukseskan diri anda dengan membahagiakan hati anda hari ini. Orang bijak telah banyak berbicara mengenai ini, bahwa sukses sebenarnya bukan di ukur dari banyaknya anda mempunyai harta (rumah besar, mobil mewah, istri banyak, perusahaan besar, dsb).

Namun sukses sebenarnya adalah kebahagiaan kita dalam menjalani proses untuk mewujudkan keinginan atau cita-cita. Banyak orang yang sudah mempunyai tumpukan harta lebih dari lebih bukan lebih dari cukup lagi, tapi apakah mereka bahagia dan merasa sukses. Menurut penelitian di USA banyak di antara mereka, para enterprener yang punya perusahaan bersakla nasional masih merasa kekurangan, dengan kata lain ada sesuatu yang dirasa kurang dalam dirinya.

Untuk orang-orang kaya yang masih merasa selalu kurang itu apakah mereka bisa dikatakan sukses. Ternyata tidak, kita ingin jadi seperti yang mana? Kaya tapi susah, cukup tapi bahagia, atau kaya tapi bahagia. Semua itu adalah pilihan, dan masih banyak lagi pilihan-pilihan yang harus kita pilah-pilah. Untuk menjadi bahagia sudah tentu, harus kita hindari hal-hal yang menyebabkan hari-hari ini sedih, susah, cemas takut dan kawatir. Kuncinya hindari hari naas yang menjadikan nasib Anda pun menjadi nasib yang naas pula. Sebenarnya yang menyebabkan nasib naas Anda adalah Anda sendiri. Tanpa Anda sadari Anda telah berlarut-larut dalam hari yang naas.

Mungkin disebabkan masalah keuangan, rumah tangga (anak, istri, ortu, mertua) juga tetangga, atau teman kerja kita. Lalu bagaimana untuk menghindari masalah itu semua. Masalah yang tidak Anda inginkan tapi datang begitu saja tanpa di undang, karena Anda-lah sebenarnya yang menginginkan itu, tanpa Anda sadari. Dengan kata lain yang mengundang adalah hati, dalam ilmu hipnosis disebut sebagai pikiran bawah sadar. Maka dari itu setiap melakukan aktivitas apapun ajaklah hati anda, buatlah rasa nyaman di hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kalau belum merasa nyaman usahakanlah bagaimana agar bisa menjadi senyaman mungkin. Gunakan otak kanan dan otak kiri! Otak kiri untuk menganalisa (perasaan yang kacau), otak kanan untuk mencari solusi kreatif. Selaraskan kinerja kedua otak tersebut pada level gelombang (brainwave) yang sama, yaitu pada kondisi alfa.

Ini bertujuan untuk menyeimbangkan kinerja kedua otak. Kalau otak kiri telah menemukan sumber permasalahan maka otak yang kanan pun akan aktif melontarkan ide-ide kreatifnya. Seperti itulah kerjasama yang ada pada otak kita. Namun bila gelombang kedua otak tidak sama atau cenderung pada level beta, otomatis otak kiri akan mendominasi kinerja kedua otak tersebut. Solusi pemecahan masalah Anda pun akan sulit diperoleh. Kondisi alfa bisa Anda dapatkan setelah anda khusyu shalat (untuk seorang muslim), atau juga setelah Anda menghadirkan Tuhan pada saat melakukan ibadah lainnya sesuai agama Anda. Pada saat menjalankan ibadah seperti inilah Anda mengkondisikan semua organ tubuh Anda dalam keadaan sangat rileks (
deep relaxation), tanpa pikiran analisa apapun di otak kiri.

Seorang muslim lebih mengenal ini dengan istilah “tafakur” yaitu berdiam diri di masjid dalam keadaan suci dan lahir batin sambil mawas diri mencari ridhlo Allah. Merujuk dari film “
the secret” rasa gelisah timbul pada diri seseorang karena suatu aktivitas yang tanpa disadari sebenarnya bukan menjadi keinginan mendalam kita, tapi tetap dijalankan. Untuk itu, ketahuilah apa sebenarnya yang sungguh, sungguh, sungguh, anda inginkan. Pikirkan hal ini setelah Anda merasakan semua tubuh dalam kondisi rileks (level otak pada gelombang alfa), biarkan semua perasaan-perasaan negatif datang, terima apa adanya jangan menganalisa. Lalu izinkan juga perasaan-perasaan negatif itu pergi dengan sendirinya, seperti es yang mencair setelah dikeluarkan dari lemari es.

Rasa gelisah juga timbul karena suatu harapan yang belum tercapai, jika Anda tidak pandai bersyukur setiap harinya dalam mencapai harapan tersebut, otomatis hari-hari Anda akan di penuhi rasa gelisah, kawatir, dan takut. Apakah mungkin disebabkan gaji tidak naik-naik sehingga mobil impian kita tidak bisa terbeli, atau yang lainnya. Jika memang demikian maka ambil langkah ke dua, “sebenarnya untuk apa aku harus beli mobil impian” tanyakan pada diri Anda sendiri. Apakah memang tujuan itu sudah mulia. Kalau belum Anda harus mengubahnya menjadi tujuan yang mulia. Dengan begitu harapan yang ingin anda capai pun akan mudah terkabul. Fokuslah pada harapan mulia anda (misi anda), bukan pada tujuan tercapainya target keinginan saja (visi anda). Misalkan bila kita ingin jadi dokter, jangan terfokus pada bagaimana saya harus menjadi dokter dan berpenghasilan yang banyak, tapi fokuslah pada misi anda bahwa dengan menjadi seorang dokter saya akan berusaha menolong sesama untuk kemanusiaan.

Di dunia penjualan, jangan hanya memikirkan komisi besar yang bisa kita dapatkan, tapi alihkan fokus pada menolong sesama dengan memberi solusi permasalahan bagi perusahaan mereka. Katakan dengan jujur dari hati, jangan hanya mecari celah dengan segala cara bagaimana agar target penjualan tercapai. Begitupun dengan seorang guru, jika kita merasa mampu untuk mengajarkan ilmu yang kita peroleh, ajarkan saja dengan ikhlas dengan sehr bequem. Jangan berpikir “wah kalau begini jadi nggak cepet kaya dong” Sebenarnya pernyataan itu semua ‘amat sangat keliru sekali’. Jagad raya ini sudah di atur oleh hukum alam (sunnatulloh) yang tidak bisa di ganggu gugat, dan perlu kita ingat bahwa hanya dengan kuasa Tuhan-lah hukum alam ini tercipta. Para pakar ilmu fisika kuantum barat menyebutnya dengan istilah “The Law of Attraction”.

Ketika Anda melempar batu ke atas pasti akan kembali juga ke tanah, dan bila Anda menabur benih ke tanah maka dengan sendirinya dia akan tumbuh ke atas, seperti itulah hukum alam itu. Bumi memiliki hukum daya tarik yang disebut gaya gravitasi, manusia juga sebenarnya memilikinya, yang disebut dengan vibrasi perasaan. Seperti yang telah dijelaskan Erbe Sentanu dalam bukunya quantum ikhlas. Jika Anda mempunyai perasaan negatif, tanpa Anda sadari sebenarnya Anda sedang memancarkan sinyal negatif ke alam ini, untuk menarik hal-hal yang negatif pula. Apabila mindset kita hanya di install dengan damage software (pikiran & perasaan negatif) maka yang muncul adalah perilaku-perilaku negatif pula. Akhirnya hal-hal yang Anda inginkanpun akan menjauh dari yang Anda harapkan. Dan banyak hal negatif yang akan Anda dapatkan. Jadi pada intinya segala sesuatu yang kita kerjakan harus kita dasari dengan hati atau dalam ilmu pikiran disebut dengan pikiran bawah sadar.

Perlu kita ketahui juga bahwa sebenarnya yang bisa merasakan kebahagiaan itu adalah hati atau pikiran bawah sadar (istilah dalam ilmu hipnosis) bukan pikiran sadar (otak kiri), maka dari itu untuk membuat hari-hari kita bahagia lebih baik biasakan diri menggunakan hati dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pertanyaannya, bagaimana kita men‘set’agar tindakan kita sesuai dengan hati atau pikiran bawah sadar? Bersyukurlah! ini caranya, setelah bangun di pagi hari jangan langsung berpikir pada pekerjaan yang menumpuk sepanjang hari itu yang semuanya belum selesai kita kerjakan. Akan tetapi ubahlah fokus pikiran anda hanya dengan rasa syukur saja, apa yang perlu di syukuri, cari saja apa yang membuat Anada merasa bersyukur. Kalau tidak ketemu dengan apa yang perlu kita syukuri, ingatlah bahwa Anda masih diberi kesempatan mengurus keluarga di hari ini, karena ternyata kita masih di beri umur yang panjang, bukti nyatanya kita masih bisa bangun di pagi hari. Dan itu semua terjadi hanya kuasa Tuhanlah yang membuat kita masih di panjangkan umur.

Bayangkan saja bagaimana jika anda malamnya tidur dan paginya tidak bangun-bangun. Siapa yang harus anda salahkan. Rileks, buatlah otak dan otot-otot tubuh ini menjadi rileks, dalam agama Islam kita mengenal adanya shalat subuh dan shalat duha. Kita bisa membuat rileks otak dan otot-otot ini dengan melaksanakan shalat tersebut. Laksanakan shalat itu sebelum berangkat kerja dengan khusyu, dan akhiri dengan doa selanjutnya pasrahkan segala urusan hari ini pada Tuhan. Begitu juga dengan agama lainnya bisa melakukan hal yang sama berdoa dan pasrah pada Tuhan sesuai dengan keyakinannya. Dengan menjalankan kedua hal tersebut maka otak kiri kita yang cenderung menganalisa dan berlogika itu akan sinkron dngan otak kiri kita yang cenderung hanya berpikir kreatif serta mempunyai intuisi yang dahsyat.

Setelah otak kanan dan kiri sinkron maka yang bekerja selanjutnya adalah hati, yang mempunyai fitrah suci, yang sanggup menerima apa saja kejadian di dunia ini. Dan yang selalu dekat dengan Tuhannya. Jika sudah demikian maka HATI-lah yang akan menjadi dasar kita melakukan aktivitas sehari-hari. Aura keceriaan, kegembiraan, dan kebahagiaan akan terpancar dari wajah anda pula, dan andapun sesuai “The Law of Attraction” akan memiliki wajah-wajah yang menyenangkan yang akan membuat bahagia orang lain juga. Hal ini sebenarnya sudah diterapkan mulai zaman nabi-nabi dahulu, seperti dalam salah satu hadist di ceritakan bahwa setelah shalat jum’at Kholifah Abubakar pernah hanya berdiri saja di depan pintu masuk masjid melepaskan pandangannya yang jauh di depan mata, yang seolah-olah mecari sesuatu yang berharga. Kemudian sahabatnya bertanya: "Ya Kholifah apa yang kau cari sebenarnya", Beliau menjawab: "aku mencari wajah-wajah yang menyenangkan, yang bisa menyejukan hatiku".